Setelah Bualan Rajab, akan datang bulan Sya'ban. Bulan Sya'ban juga termasuk salah satu bulan yang diagungkan dalam Islam. Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT turun ke langit dunia dan memberi syafaat (bantuan) bagi siapa saja yang meminta pada malam itu hingga terbit Fajar.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah
kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang
harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada
malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun,
sehingga Aku mengampuninya?
Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga
Aku memberinya rezeki?
Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku
dapat menyelamatkannya?
Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga
terbit fajar."
Diantara keistimewaan ibadah pada bulan Sya'ban yang
agung adalah sebagai berikut.
7 Keistimewaan Puasa Bulan Sya'ban:
1. Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari
ke lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku pertukaran kiblat umat Islam
yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke Kab'bah di Masjid Al-Haram.
2. Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun
kelima Hijrah.
Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang
Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
3. Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita
diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu
Dawud dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid, katanya,
"Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat
tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan di Bulan
Sya'ban."
Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan
oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu bulan amal-amal
diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, aku senang apabila
amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa."
4. Bulan Membaca Al-Qur'an.
Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan
Sya'ban, mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya, mengeluarkan
zakat dari harta mereka untuk memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah
dan orang-orang miskin untuk melakukan puasa Ramadan."
Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu
merupakan bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."
Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan
Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."
Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan
Sya'ban dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca
Al-Qur'an."
5. Bulannya Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan
Sya'ban adalah bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."
Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15
Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama, menunaikan kewajiban
bersyukur kepada Allah SWT, sehingga Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya
meriwayatkan hadits dari A'isyah ra katanya,
"Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu
melakukan shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira beliau telah
wafat. Setelah aku melihat yang demikian itu, aku bangun sehingga menggerakkan
ibu jari beliau, dan ibu jari beliau bergerak."
6. Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW
selalu mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai
berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam
ini (malam nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan aku
mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan dan para syuhada."
Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi At-Thabrani, Ibnu
Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah
SAW adalah memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak shalat, doa dan
istighfar.
Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan
aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk banyak berzikir, berdoa dan
istighfar dan melakukan shalat bagi kaum muslimin.
7. Bulan turunnya Allah SWT ke muka bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah
kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang
harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada
malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun,
sehingga Aku mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki,
sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada orang yang terkena bala,
sehingga Aku dapat menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak
demikian, sehingga terbit fajar."
Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban
sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban,
Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya.
Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu
diberikan secara penuh.
Subhanallah...
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat
memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu
tahun. Karena pada malam ke 15 bylan Sya'ban inilah catatan perbuatan manusia
penghuni bumi akan dianikkan ke hadapan Allah SWT.
Akhir kata,
Selamat Berburu Amal Saleh di Bulan Sya'ban, terutama
di malam Nisfu Sya'ban (malam tanggal 15).
( SUMBER )**http://uswahislam.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment