Usia mudaku, ku isi dengan sesuatu yg sia-sia.
Semakin tua, aku semakin terperangkap pada keindahan dunia.
Diambil nyawa itu sakit.
Karena lalainya aku mempergunakan umur, malaikat maut sekenanya mencabut ruh ini.
Mukanya garang & bengis.
Tak ada belas kasihan.
Mungkin sebagai balasan dari segala dosa yang tak kunjung tertaubati.
Kedua mata ini, kupakai utk melihat segala sesuatu yang tak bermanfaat & menghasilkan maksiat.
Kedua tangan ini, kupakai utk menyentuh apa yg sebenarnya tak berhak utk kusentuh.
Mulut ini, kugunakan utk memakan segala sesuatu yg tak terjaga kehalalannya.
Bibir ini, kugunakan utk mengghibahi saudara saudariku yg tak kusuka perilakunya.
Kaki ini, kulangkahkan ke tempat yg tak pantas untuk ku datangi, tempat yg menawarkan kebahagiaan semu duniawi.
Tubuh ini tak juga ku jilbabi, berlindung pada alasan: menjilbabi hati. Padahal hati adalah tempatnya khilaf & dosa.
Mereka yg berperilaku & berpakaian sunnah, selalu kupandang sebelah mata.
Kupikir mereka hanya orang miskin & gila.
Teroris, kampungan yang tak tersentuh modernitas.
Dunia memenjarakan imanku.
Dunia menahan ketaatanku.
Dunia membutakan mata hatiku
Aku terjerat pada nafsu manusiawi yg tak kunjung terpuasi, menjadi budak hawa nafsuku sendiri.
Bukannya hati ini tak pernah tergerak utk bertaubat,
tapi kupikir Tuhan itu maha baik.
Akan ada kesempatan utk memohon ampunan atas segala khilaf.
Tapi ternyata,
batas kontrak usiaku di dunia telah habis sebelum sempat memperbaiki diri.
Aku tak bisa mengelak dari kejaran malaikat maut.
Harta & kekuasaanku didunia tak mampu menyogok Israil utk menjauhiku barang sedetik.
Ini nasihatku.
Sesegera mungkin, putarlah haluan hidupmu.
Hijrahlah dari keadaan diri yg terbalut dosa menjadi pribadi yang taat pada TuhanNya.
Kuburanku gelap tak diterangi ibadah.
Sempit tak diluaskan oleh amal.
Aku terhimpit didalam sini karena tak ada yang mengirimi doa & memohonkan ampunan atasku.
Untuk engkau yang masih hidup,
masih ada kesempatan utk mempersiapkan masa depanmu diakhirat.
Dari orang mati yang berusaha menasihatimu agar tak termasuk jiwa yang merugi.
Semoga bisa terus memberikan inspirasi dan ilmu kepada sahabat semua. Aamiin… ☺
“Pikirkan dan lakukanlah dengan baik, selalu ingat kepadanya agar hidupmu tidak merugi”
0 comments:
Post a Comment